Sebelum Anda membaca artikel ini, bagi yang belum membaca bagian pertama silahkan klik di sini: Komodo: Kadal Terbesar di Dunia Dari Indonesia
Prilaku Makan Komodo
KBL - Komodo adalah pemakan daging (karnivora), walaupun mereka
kebanyakan memakan daging bangkai. Kadang-kadang mereka juga berburu mangsa
hidup dengan cara mengikuti korbannya secara mengendap-ngendap lalu
menyerangnya secara tiba-tiba. Hewan ini akan langsung melancarkan serangan
pada sisi bawa tubuh atau tenggorokan yang dapat membuat mangsa tidak bisa
berkutik lagi.
Mangsa komodo sangatlah bervariasi, mencakup aneka avertebrata,
reptil lain, burung (dan telurnya), mamalia kecil, babi hutan, rusa, monyet,
kambing, kerbau dan kuda. Komodo muda memangsa serangga, telur, cecak dan
mamalia kecil lainnya. Kadang-kadang biawak ini memangsa manusia dan mayat yang
digali dari kuburan yang tidak cukup dalam. Hal ini yang menyebabkan penduduk pulau
komodo menghindari tanah berpasir dan lebih memilih tanah liat untuk
menguburkan jenazah, serta meletakan batu-batu di atas kuburan agar tidak dapat
digali oleh komodo.
Kadal besar ini akan memakan mangsanya dengan cara mencabik-cabik
hingga menjadi potongan-potongan daging besar lalu menelannya bulat-bulat. Air
liurnya yang keluar dalam jumlah banyak ketika memangsa sangat membantu dalam
proses menelan, meski demikian proses menelan tetap memakan waktu panjang,
untuk ukuran seekor kambing, komodo membutuhkan waktu 15 – 20 menit untuk
menelannya.
Komodo dapat menelan mangsanya yang berbobot sebesar 80% dari
tubuhnya dalam satu kali makan. Memiliki tulang tengkorak lentur yang dapat
membuka rahangnya dengan leluasa dan lambung yang dapat melar memungkinkan komodo
menyantap mangsa yang besar.
Setelah selesai makan, reptil purba ini akan menyeret tubuhnya yang
kekenyangan berjemur di bawah sinar matahari untuk mempercepat proses
pencernaan. Kalau tidak, makanan yang telah ditelannya dapat membusuk dan
menjadi racun bagi tubuhnya sendiri. Dikarenakan metabolismenya yang lamban komodo
dewasa dapat bertahan selama satu tahun hanya dengan 12 kali makan, itu artinya
komodo cukup makan kira-kira satu kali dalam satu bulan.
Setelah daging mangsanya berhasil dicerna, komodo akan memuntahkan
gumpalan-gumpalan yang bercampur dengan lendir berbau busuk yang di dalamnya
terdapat sisa-sisa seperti tanduk, rambut dan gigi mangsanya, gumpalan tersebut
dikenal sebagai gastric pellet. Setelah itu komodo akan membersihkan
sisa lendir yang masih menempel dengan menyapukan wajahnya ke tanah atau
semak-semak. Prilaku ini menimbulkan dugaan, bahwa komodo memiliki sifat
sebagaimana halnya manusia yang tidak menyukai bau ludahnya sendiri.
Bisa dan Bakteri
Reptil purba yang bertubuh besar ini didapati bisa yang amat
beracun, para peneliti berhasil mengambil sebuah kelenjar yang berisi bisa
beracun dari mulut seekor komodo di Kebun Binatang Singapura. Disamping
mengandung bisa, air liur komodo juga terdapat memiliki banyak bakteri
mematikan di dalamnya.
Lebih dari 28 bakteri Gram-negatif dan 29 Gram-positif telah
ditemukan di dalam air liur komodo, Pasteurella multocida adalah bakteri
paling mematikan di air liur komodo. Bakteri-bakteri tersebut dapat menyebabkan
septikemia pada korbannya. Gigitan komodo tidak akan langsung membunuh mangsanya,
umumnya mangsa akan mati dalam kurun waktu satu minggu akibat infeksi.
Reproduksi
Musim kawin komodo terjadi pada bulan Mei dan Agustus, setelah itu
betina akan meletakan telurnya di lubang tanah pada bulan September. mereka
akan mengorek tebing atau sarang burung yang telah ditinggalkan untuk
dijadikannya sarang. Satu sarang komodo biasanya terisi 20 telur yang akan
dierami oleh induk betina sampai menetas di bulan April (7 – 8 bulan).
Setelah menetas, bayi komodo akan akan berbaring di atas cangkangnya
untuk beberapa jam sebelum keluar dari sarang mereka. Tahun pertama anak komodo
akan dihabiskannya di atas pohon untuk menghindari ancaman dari predator, termasuk
dari komodo yang kanibal. 10% mangsa komodo kanibal adalah komodo-komodo muda
yang berhasil diburu.
Disamping reproduksi yang normal, terdapat beberapa kasus di mana
komodo betina dapat menghasilkan anak tanpa pembuahan dari luar atau kawin,
fenomena ini disebut (parthenogenesis). Komodo dapat hidup lebih dari 50 tahun.
Populasi dan Konservasi
Biawak atau komodo masuk dalam kategori hewan terancam punah dalam
daftar merah IUCN. Diperkirakan ada sekitar 4.000 atau 5.000 ekor komodo yang
masih hidup di alam bebas. Populasi ini tersebar di beberapa pulau seperti,
Rinca (1.300 ekor), Gili Dasami (100 ekor), pulau komodo (1.700 ekor), Gili
Motang (100 ekor), dan Flores (kurang lebih 2.000 ekor).
Dari jumlah populasi yang telah disebutkan di atas, terjadi
keprihatinan dan kekhawatiran karena populasi ini diperkirakan hanya memiliki
350 ekor betina yang produktif. Untuk melindungi komodo dan ekosistemnya, pada
tahun 1980 Pemerintah Indonesia menetapkan berdirinya Taman Nasional Komodo.
Jual Vimax Izon Asli Di Surabaya
BalasHapusJual Hammer Of Thor Di Surabaya