Komodo : Kadal Terbesar Di Dunia Dari Indonesia Bagian 2

Sebelum Anda membaca artikel ini, bagi yang belum membaca bagian pertama silahkan klik di sini: Komodo: Kadal Terbesar di Dunia Dari Indonesia 

komodo

Prilaku Makan Komodo

KBL - Komodo adalah pemakan daging (karnivora), walaupun mereka kebanyakan memakan daging bangkai. Kadang-kadang mereka juga berburu mangsa hidup dengan cara mengikuti korbannya secara mengendap-ngendap lalu menyerangnya secara tiba-tiba. Hewan ini akan langsung melancarkan serangan pada sisi bawa tubuh atau tenggorokan yang dapat membuat mangsa tidak bisa berkutik lagi.

Mangsa komodo sangatlah bervariasi, mencakup aneka avertebrata, reptil lain, burung (dan telurnya), mamalia kecil, babi hutan, rusa, monyet, kambing, kerbau dan kuda. Komodo muda memangsa serangga, telur, cecak dan mamalia kecil lainnya. Kadang-kadang biawak ini memangsa manusia dan mayat yang digali dari kuburan yang tidak cukup dalam. Hal ini yang menyebabkan penduduk pulau komodo menghindari tanah berpasir dan lebih memilih tanah liat untuk menguburkan jenazah, serta meletakan batu-batu di atas kuburan agar tidak dapat digali oleh komodo.

Kadal besar ini akan memakan mangsanya dengan cara mencabik-cabik hingga menjadi potongan-potongan daging besar lalu menelannya bulat-bulat. Air liurnya yang keluar dalam jumlah banyak ketika memangsa sangat membantu dalam proses menelan, meski demikian proses menelan tetap memakan waktu panjang, untuk ukuran seekor kambing, komodo membutuhkan waktu 15 – 20 menit untuk menelannya.

Komodo dapat menelan mangsanya yang berbobot sebesar 80% dari tubuhnya dalam satu kali makan. Memiliki tulang tengkorak lentur yang dapat membuka rahangnya dengan leluasa dan lambung yang dapat melar memungkinkan komodo menyantap mangsa yang besar.

Setelah selesai makan, reptil purba ini akan menyeret tubuhnya yang kekenyangan berjemur di bawah sinar matahari untuk mempercepat proses pencernaan. Kalau tidak, makanan yang telah ditelannya dapat membusuk dan menjadi racun bagi tubuhnya sendiri. Dikarenakan metabolismenya yang lamban komodo dewasa dapat bertahan selama satu tahun hanya dengan 12 kali makan, itu artinya komodo cukup makan kira-kira satu kali dalam satu bulan.

Setelah daging mangsanya berhasil dicerna, komodo akan memuntahkan gumpalan-gumpalan yang bercampur dengan lendir berbau busuk yang di dalamnya terdapat sisa-sisa seperti tanduk, rambut dan gigi mangsanya, gumpalan tersebut dikenal sebagai gastric pellet. Setelah itu komodo akan membersihkan sisa lendir yang masih menempel dengan menyapukan wajahnya ke tanah atau semak-semak. Prilaku ini menimbulkan dugaan, bahwa komodo memiliki sifat sebagaimana halnya manusia yang tidak menyukai bau ludahnya sendiri.

Bisa dan Bakteri

Reptil purba yang bertubuh besar ini didapati bisa yang amat beracun, para peneliti berhasil mengambil sebuah kelenjar yang berisi bisa beracun dari mulut seekor komodo di Kebun Binatang Singapura. Disamping mengandung bisa, air liur komodo juga terdapat memiliki banyak bakteri mematikan di dalamnya.

Lebih dari 28 bakteri Gram-negatif dan 29 Gram-positif telah ditemukan di dalam air liur komodo, Pasteurella multocida adalah bakteri paling mematikan di air liur komodo. Bakteri-bakteri tersebut dapat menyebabkan septikemia pada korbannya. Gigitan komodo tidak akan langsung membunuh mangsanya, umumnya mangsa akan mati dalam kurun waktu satu minggu akibat infeksi.

Reproduksi

Musim kawin komodo terjadi pada bulan Mei dan Agustus, setelah itu betina akan meletakan telurnya di lubang tanah pada bulan September. mereka akan mengorek tebing atau sarang burung yang telah ditinggalkan untuk dijadikannya sarang. Satu sarang komodo biasanya terisi 20 telur yang akan dierami oleh induk betina sampai menetas di bulan April (7 – 8 bulan).

Setelah menetas, bayi komodo akan akan berbaring di atas cangkangnya untuk beberapa jam sebelum keluar dari sarang mereka. Tahun pertama anak komodo akan dihabiskannya di atas pohon untuk menghindari ancaman dari predator, termasuk dari komodo yang kanibal. 10% mangsa komodo kanibal adalah komodo-komodo muda yang berhasil diburu.

Disamping reproduksi yang normal, terdapat beberapa kasus di mana komodo betina dapat menghasilkan anak tanpa pembuahan dari luar atau kawin, fenomena ini disebut (parthenogenesis). Komodo dapat hidup lebih dari 50 tahun.

Populasi dan Konservasi

Biawak atau komodo masuk dalam kategori hewan terancam punah dalam daftar merah IUCN. Diperkirakan ada sekitar 4.000 atau 5.000 ekor komodo yang masih hidup di alam bebas. Populasi ini tersebar di beberapa pulau seperti, Rinca (1.300 ekor), Gili Dasami (100 ekor), pulau komodo (1.700 ekor), Gili Motang (100 ekor), dan Flores (kurang lebih 2.000 ekor).

Dari jumlah populasi yang telah disebutkan di atas, terjadi keprihatinan dan kekhawatiran karena populasi ini diperkirakan hanya memiliki 350 ekor betina yang produktif. Untuk melindungi komodo dan ekosistemnya, pada tahun 1980 Pemerintah Indonesia menetapkan berdirinya Taman Nasional Komodo.

Komodo harus menghadapi beberapa ancaman untuk terus hidup seperti, bencana alam (aktivitas vulkanik, gempa bumi dan kebakaran), berkurangnya mangsa hingga perburuan illegal. CITES (The Convention on Internasional Trade In Endangered Species) telah menetapkan bahwa perdagangan komodo adalah illegal.

Unknown

Kebun binatang online pertama di Indonesia | Menyajikan sajian yang informatif seputar satwa | Media tempat semua satwa berkumpul ria.

1 komentar: